PADANG, SUMBAR | Tidak semua bentuk pelayanan publik diukur dari seberapa cepat administrasi selesai. Kadang, kehangatan dan kepedulian kecil justru meninggalkan kesan besar di hati masyarakat. Hal inilah yang ingin dihadirkan oleh Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumatera Barat di bawah kepemimpinan Kombes Pol H.M. Reza Chairul Akbar Sidiq, S.H., S.I.K., M.H., melalui program bertajuk “Polantas Menyapa.”y
Program sederhana namun sarat makna ini digelar di ruang pelayanan BPKB Ditlantas Polda Sumbar. Dalam kegiatan tersebut, para personel lalu lintas membagikan senyum, sapaan hangat, dan cenderamata kepada masyarakat yang datang mengurus dokumen kendaraan bermotor.
Bukan hanya sekadar formalitas, kegiatan itu mencerminkan filosofi pelayanan humanis yang terus digaungkan Kombes Reza sejak awal menjabat sebagai Dirlantas Polda Sumbar. Ia menekankan bahwa Polantas bukan hanya petugas lalu lintas, tetapi juga pelayan masyarakat yang harus hadir dengan empati dan ketulusan.
“Pelayanan terbaik bukan hanya tentang ketepatan administrasi, tetapi juga tentang kepedulian, keramahan, dan kehangatan dalam berinteraksi dengan masyarakat,” tutur Kombes Reza dengan senyum khasnya.
Pelayanan yang Menyentuh Hati
Di sela kesibukan pelayanan, tampak personel Ditlantas menyapa para pengunjung dengan ramah. Ada yang memberikan cenderamata kepada ibu-ibu yang sedang menunggu, ada pula yang berjongkok menyapa anak kecil sambil menyerahkan bingkisan ringan.
Momen kecil itu mencairkan suasana ruang pelayanan. Beberapa pengunjung bahkan tampak terharu dan berterima kasih atas perhatian yang diberikan.
“Biasanya kalau ngurus BPKB suasananya tegang, tapi kali ini beda, ramah sekali. Saya merasa dihargai,” ucap Rita (43), salah seorang warga yang ditemui di lokasi.
Menurut Kombes Reza, pelayanan publik yang efektif harus berbasis empati dan komunikasi dua arah. Dengan cara itu, masyarakat bukan hanya dilayani, tapi juga dihargai dan disapa sebagai manusia.
“Polantas harus menyapa, bukan hanya melayani. Karena senyum dan sapaan itu mampu membangun kepercayaan. Itu nilai yang sedang kami tanamkan kepada seluruh personel,” jelasnya.
Transformasi Budaya Pelayanan
Kegiatan Polantas Menyapa merupakan bagian dari program transformasi pelayanan publik yang dicanangkan Ditlantas Polda Sumbar. Di bawah kepemimpinan Kombes Reza, berbagai inovasi pelayanan terus digalakkan — mulai dari digitalisasi layanan BPKB dan SIM, hingga peningkatan standar kenyamanan ruang tunggu masyarakat.
Program humanis seperti ini juga menjadi bagian dari upaya memperkuat implementasi Polri Presisi, yang menekankan pelayanan profesional, transparan, dan berkeadilan.
“Kami ingin masyarakat merasakan bahwa Polantas hadir bukan sekadar untuk menegakkan aturan, tapi juga untuk melayani dengan hati. Itulah makna sejati Polri Presisi,” tambah Kombes Reza.
Respon Positif dari Masyarakat
Respon positif pun mengalir di media sosial resmi Ditlantas Polda Sumbar. Warganet ramai memuji langkah sederhana namun bermakna ini. Banyak yang berharap kegiatan serupa bisa dilakukan secara rutin di berbagai daerah lain di Sumatera Barat.
Bagi Kombes Reza, apresiasi itu menjadi dorongan semangat bagi seluruh jajaran. Ia berkomitmen menjadikan kegiatan seperti Polantas Menyapa bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi budaya pelayanan yang melekat dalam keseharian personel lalu lintas.
“Kalau masyarakat tersenyum saat keluar dari ruang pelayanan, berarti kami sudah berhasil memberikan sesuatu yang lebih dari sekadar administrasi,” ungkapnya.
Makna Besar dari Sentuhan Kecil
Kegiatan Polantas Menyapa seolah menjadi gambaran sederhana bahwa sentuhan kecil dapat membawa makna besar. Bagi Ditlantas Polda Sumbar, pelayanan publik bukan hanya tentang berkas dan tanda tangan, melainkan juga tentang rasa, kepedulian, dan ketulusan.
Dengan kepemimpinan humanis Kombes Reza Chairul Akbar Sidiq, Ditlantas Polda Sumbar terus meneguhkan jati dirinya sebagai pelopor pelayanan publik yang profesional, berempati, dan penuh senyum.
Catatan Redaksi:
Program “Polantas Menyapa” menjadi salah satu contoh nyata bagaimana kepemimpinan yang mengedepankan nilai-nilai humanis dapat mengubah wajah pelayanan publik. Kombes Pol H.M. Reza Chairul Akbar Sidiq membuktikan bahwa dalam tugas Polri, hati dan senyum sering kali lebih berharga daripada seribu kata birokrasi.
TIM